Siapa sih Isran Noor? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yg ada di pikiran saya ketika saya di ajak kawan menghadiri rangkaian acara Gelar Budaya Nusantara di Kulon Progo. Nama yg sekilas saya pernah membaca di portal berita tapi jujur saja saya tidak tau sepak terjangnya.
saya sedikit banyak mengikuti sepak terjang Jokowi, Ganjar pranowo, Ibu Risma dan para politikus populis lain, untuk Irsan Noor sendiri saya tidak begitu tau. Sebagai Blogger tentu saya berteman baik dengan uncle google dan dari google lah saya mulai mencari siapakah sosok Isran Noor sebenarnya. Dari google saya tau bahwa beliau adalah bupati kutai timur. sangat Banyak referensi menarik yang saya baca dan dari referensi itu saya semakin penasaran dengan sosok satu ini.
Ir. H. Isran Noor, M.Si (lahir di desa Sangkurilang, 20 September 1957) kini menjabat sebagai bupati Kutai Timur periode 2011-2016, disamping itu ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur serta Ketua Umum Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani). Ia memulai jabatannya terhitung sejak tanggal 4 Februari 2009.
Minggu Pagi kami berkumpul di sebuah tempat makan di sentra gudek jogjakarta di jalan widjilan. Hari itu memang direncanakan akan ada perkenalan langsung dengan Pak Isran Noor. Awalnya saya agak sedikit kuatir dengan wajah tegas mendekati kaku pak Isran Noor dan dalam hati saya berkata bahwa obrolan ini akan menjadi obrolan ala pejabat pemerintahan. masih dari Dalam hati saya ngrasani “bakal jadi obrolan pejabat seperti yang sudah-sudah , obrolan kaku, gak menarik dan membosankan.”
Kemudian Beliau duduk menghadap kami, menatap kami satu persatu. wajah tegang sangat terlihat dari wajah teman teman begitu juga saya. Beliau mungkin menyadari suasana di ruangan itu sangat penuh ketegangan. Beliau Akhirnya tersenyum dan berkata “ayuk kawan kawan kita makan dulu, makan bareng sama saya.” Kami masih terdiam masih sedikit tegang dan akhirnya beliau berkata lagi “saya lebih senang kalo kita bisa makan bersama-sama, ayuk kawan kawan” dia memanggil kami dengan sapaan kawan. Bukan hanya sapaan kawan kepada kami orang yang baru dia kenal tapi ajakan itu langsung dari beliau bukan ajudan atau moderator atau para staffnya. Suasanapun sedikit mencair tidak setegang semula. Sambil makan beliau bercerita bahwa beliau sangat menyukai lagu lagu daerah, beliau lebih suka budaya bangsa ini menjadi raja di negeri ini. Sambil makan juga beliau bercerita siapa dirinya, beliau adalah keturunan keluarga kerajaan kutai, beliau juga bukan dari keluarga berada. Salah satu yg beliau ceritakan adalah beliau tidak anti pemodal asing tapi beliau mengatakan silahkan pemodal asing membuka perusahaan didaerah saya, silahkan berinvestasi tapi dengan syarat jangan langgar aturan pemerintah daerah dan harus bisa mensejahterakan masyarakat sekitar. Berani melanggar artinya siap untuk saya usir dari daerah yang saya pimpin. Tidak hanya sekedar omongan, tapi beliau sudah membuktikan itu. Lugas tapi tegas, sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin bangsa ini.
Berikut adalah beberapa pencapaian Isran Noor:
-
Kutai Timur sukses menjalankan otonomi daerah untuk membangun dan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
-
IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Kutai Timur mengalami kemajuan dan semakin membaik, yaitu dari 69,30 di tahun 2005 menjadi 74,51 di tahun 2010.
-
Peningkatan Kualitas pendidikan di Kutai Timur meningkat tinggi (leadership-park.com, April 2010).
-
Pertumbuhan ekonomi Kutai Timur meningkat sekitar 75% dibandingkan dengan tahun 2011.
Setelah makan kami kembali duduk dan berkumpul, suasana masih tegang walaupun tidak setegang semula. Moderator kemudian berbicara bahwa kami boleh bertanya apapun itu, silahkan dan pak Irsan Noor akan senang hati menjawabnya. Memulai memang berat, kami semua masih terdiam. Sebagai sosok pemimpin yang sering turun ke masyarakat sepertinya beliau paham betul dengan situasi ini, pengalaman memang guru yang terbaik. Mendadak beliau menunjuk salah satu dari kami, beliau berkata siapa namamu, darimana asalnya, udah kerja atau masih kuliah? teman kami menjawab dan suasana kaku masih terlihat. Asiknya dan hebatnya Pak Irsan beliau menanggapi jawaban teman kami itu dengan candaan dan guyonan dan sedikit wejangan yang di alami beliau waktu seusia teman saya itu. Ntahlah karena satu interaksi itu suasana mendadak cair dan gayeng. Yang tadinya bertanya aja sungkan mendadak teman2 berebutan bertanya begitu juga Pak Irsan Noor menjawab dengan serius tapi santai. Ketawa kami kadang membahana di ruangan itu ketika Pak Irsan Noor melemparkan candaan dan guyonan versi beliau. Seperti inlah sebenarnya pemimpin yg diharapkan bangsa ini, bisa dekat dengan masyarakatnya, bisa mendengar aspirasi masyarakatnya dan bisa membuat rasa kekeluargaan ketika berkumpul dengan rakyatnya.
Berbagai pertanyaan Terlontar dari kawan kawan, dari soal keluarga sampai dengan sejarah masa lalu. Politik, kebangsaan, budaya sampai hobi dan mimpi beliau pun tidak luput dari pertanyaan kawan kawan. Inilah kenapa judul di atas adalah Isran Noor Mendengar karena sudah menjadi sifat dan watak beliau bahwa seorang pemimpin yang baik harus bisa dan mau mendengarkan aspirasi masyarakat.
Tak terasa obrolan itu sudah memakan waktu ber jam jam dan pak Isran Noor harus mengikuti acara gelar budaya nusantara di desa banaran, kulon progo dimana beliau menjadi tamu kehormatannya. Kamipun bergerak dalam satu rombongan bersama beliau. sesampainya di lokasi pak Isran Noor di sambut dengan tarian selamat datang, tarian adat khas daerah tersebut. Cuaca saat itu panas karena acaranya siang, tapi senyum mengembang dan wajah sumringah terpancar dari raut wajah beliau. Salah Seorang warga yang berdiri di sebelah saya bertanya kepada saya “itu siapa mas” dan saya jawab beliau adalah bupati kutai timur. Dan warga itu kembali bertanya kepada saya “pejabat kok mau tho panas2an” saya jawab aja “beliau sudah biasa panas2an didaerahnya karena beliau sering banget mengunjungi warganya untuk mendengarkan aspirasi mereka.”
Hari itu beliau menjadi pembicara dalam diskusi gelar budaya nusantara, beliau berbicara dihadapan masyarakat desa banaran dan sekitarnya. Gaya bercerita, gaya menjawab pertanyaan dan cara beliau menggugah rasa kebangsaan yang menarik dan enak untuk didengar membuat cuaca panas kala itu menjadi tidak berarti. Seperti juga obrolan pagi hari itu, awalnya masyarakat desa banaran mungkin perasaanya seperti kami, tegang, kaku dan lagi2 pak Isran Noor bisa menjadi ice breaker yang mumpuni. Suasana yg awalnya sepi mendadak menjadi penuh tawa lebar dan tepuk tangan para masyarakat. Layaknya seorang stand up komedian Pak Isran Noor menyampaikan mimpinya tentang pemimpin yang berintegritas, masyarakat yang mandiri dan indonesia yg maju yang harus dimulai dari otonomi desa.
Diskusi Budaya akhirnya selesai dan Pak Isran Noor pamit untuk kembali ke daerahnya dikarenakan memang besok beliau harus bekerja. Ada sih yg sempat bilang ke saya “bupati kok jalan jalan gak ngurusin daerahnya“. Heloooooowwww ini hari minggu mas, hari libur, bupati bahkan presiden pun mau kemana mana ya gpp dan tidak melanggar aturan…..